Muarasultra.com, KONAWE – Sebuah video suasana prosesi pemakaman seorang wanita di luar negeri beredar di bebeberapa group whatsapp.
Awalnya tidak ada yang special dari video berdurasi 3.57 menit tersebut. Namun saat didengarkan, lelaki yang berdiri di mimbar beberapa kali menyebutkan nama desa Asao, Tongauna, dan Kendari.
Meski penyebutannya menggunakan bahasa (aksen) Belanda, namun sangat jelas lelaki tersebut menyebutkan nama desa Asao, Tongauna, Unaaha dan Kendari.

Dan yang paling menarik terdapat salah satu lagu daerah suku Tolaki yang diputar diakhir video tersebut.
Awak media kemudian mencoba melakukan penelusuran dan diperoleh informasi bahwa wanita tersebut bernama Webugissi Binti Tolasa warga desa Asao, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
“Namanya Webugissi, keluarganya ada disini di desa Asao dan di kelurahan Tongauna. Minggu lalu tepatnya hari Sabtu tanggal 11 Januari 2025 Ponakan dan cucunya 18 orang datang di Asao. Mereka mengantarkan abu jenazah almarhumah untuk dimakamkan di tanah kelahirannya,” ujar Armin Kepala Desa Asao, Armin saat dihubungi awak media Muarasultra.com, Rabu (15/1/2025).
Armin menerangkan almarhumah Webugissi dulunya menikah dengan seorang laki-laki asal Maluku yang bekerja untuk Belanda pada zaman penjajahan. Setelah perang usai keduanya dibawa ke Belanda dan menetap di negeri Kincir Angin Eropa.
“Ini cerita dari keluarganya, keduanya ikut dibawa di Belanda dan menetap disana,” Armin menambahkan.
Senada dengan penyampaian desa Asao, Camat Tongauna Muh Idil juga membenarkan hal bahwa Webugissi merupakan warga desa Asao, Kecamatan Tongauna.
“Iya, sabtu kemarin keluarganya datang bawa abu jenazah almarhumah setelah di kremasi untuk dimakamkan di kecamatan Tongauna,” ungkap Muh Idil.
Berikut transkripsi suara pria didalam video prosesi pemakaman Webugissi di Belanda;
Bahwa kita akan membawa ke Desa,
Asao, Tongauna, Unahaga dan Kandari.
Di tempat lahir, di mana asamu ditetapkan…
pada anak pertama dan anak suami,
abang kita, Agus. Dan pada adik-beradik kamu, Magellan, yang dihubungkan
di Makassar.
Dan di bagian terakhir dari asalmu di Rummond,
pada anak-anakmu, anak-anak kecil, 8 anak-anak kecil dan pada generasi berikutnya.
Dan kita selalu berada di sini, di Polina,
di Sicilia, di Agus, dan di Gulwarga, Tulasa,
di desa Asao, Tongauna, Unaha dan Kandari.
Lirik yang kita akan dengar sekarang adalah lirik Sedih. Sebuah lirik dari Tolaki, di bahasa Tulaki.
Lirik dari ibu dan ibu-ibu di Tulaki, Kandari”
(Terjemahy by Auris AI)
Laporan : Febri