Muarasultra.com, Unaaha – Pengambilan kebijakan di kelurahan Toriki kecamatan Anggaberi, dilakukan berbasis data. Sebab itu, Toriki dipilih sebagai pilot project pengembangan desa/kelurahan Cinta Statistik (Cantik) di Sultra oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pasca launching pada Juni 2022 lalu, BPS telah menuntaskan kegiatan sensus kewilayahan di kelurahan Toriki. Oleh BPS, Data tersebut dibuatkan dalam bentuk dokumen dan telah diserahkan ke pemerintah kabupaten (pemkab) Konawe, Senin (7/11/22).
Dokumen desa/kelurahan Cantik di Konawe itu diserahkan Kepala BPS Konawe Sultriawati Efendy SP MS kepada Sekretaris kabupaten (Sekab) Konawe Dr Ferdinand Sapan SH MH, bertempat di pelataran kantor pemkab Konawe.
Ferdinand Sapan mengatakan, dokumen kelurahan Cantik di Toriki yang diserahkan oleh BPS, merupakan data program yang menjadi wujud kolaborasi antara pemkab-BPS lewat memorandum of understanding (MoU) yang sebelumnya telah ditandatangani untuk saling mensupport pengembangan desa/kelurahan Cantik di Konawe sesuai tupoksi masing-masing.
“Kita inginkan seluruh data-data makro maupun sektoral yang menjadi kewenangannya BPS dan juga menjadi tanggungjawab pemda, untuk saling mendukung. Satu diantaranya melalui program desa/kelurahan Cantik,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/1122).
Dirinya menuturkan, program desa/kelurahan Cantik gawean BPS, mendorong pemerintahan ditingkat paling bawah untuk memberikan informasi serta validasi data terbaru melalui kegiatan sensus. Program itupun dinilai sangat efektif lantaran bersifat online sehingga bisa diakses oleh khalayak ramai.
“Ada aplikasi yang digunakan oleh BPS. Jadi, semua informasi tentang hal-hal yang sifatnya makro maupun sektoral ada disitu. Entah itu data kependudukan, sosial, tenaga kerja dan sebagainya. Semua pihak bisa mengakses data tersebut,” beber mantan Kepala BPKAD Konawe itu.
Ferdinand menambahkan, data valid dalam bentuk dokumen yang diserahkan oleh BPS tersebut, khusus kelurahan Toriki saja. Namun saat ini pula, sambungnya, BPS juga tengah melakukan pendataan statistik terhadap 22 desa/kelurahan di Konawe. Pendataan tersebut dilakukan oleh tim yang telah dilatih oleh pemkab Konawe dan BPS.
“Ini juga untuk memberikan dukungan kepada desa/kelurahan terkait dengan kondisi wilayahnya. Sehingga nanti, pimpinan daerah dan DPRD akan mengambil kebijakan yang tepat berdasarkan informasi riil dari lapangan,” tandasnya.
Laporan : Redaksi