Muarasultra.com, Unaaha – Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Konawe memamerkan dua busana tenun bermotif daun sagu (Tawandawaro) dan motif ulat sagu (Uwato) saat malam ramah tamah Hari Ulang Tahun (HUT) ke 63 Kabupaten Konawe, Jumat (3/3/2023).
Soft launching atau pameran awal hasil karya seni busana bermotif daun sagu dan ulat sagu ini mendapat apresiasi dan pujian dari segenap warga masyarakat kabupaten Konawe.
Ketua Dekranasda Konawe, Titin Nurbaya Saranani mengatakan, pembuatan busana dengan desain daun dan ulat sagu ini merupakan salah satu upaya menjaga kearifan lokal di Konawe.
“Tidak bisa dipungkiri, kita ini masyarakat Konawe khususnya etnis asli suku Tolaki makanan pokok kita adalah sagu (sinonggi),” ujar Titin, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, Senin (6/3/23)
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga menuturkan, motivasi lainnya dalam menciptakan motiv ini adalah kepedulian terhadap tanaman sagu yang kian berkurang.
“Ini murni karya seni, tidak ada hal lain. Jadi bukan pakaian adat yah, tapi ini tenun dengan motif kearifan lokal yang ada di daerah kita,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga akan kembali mendesain busana kain tenun dengan lebih banyak kreasi motif.
Dipamerkannya busana ini juga, lanjut Titin, merupakan salah satu hasil karya yang dibuat sebelum kepengurusan di Dekranasda Konawe berakhir tahun ini.
Titin berharap, karya ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat. “Kita bisa bangga menjadi masyarakat Kabupaten Konawe dengan segala kearifan lokal yang ada disini,” jelasnya.
Ketua DPRD kabupaten Konawe, Dr. Ardin, S.Sos. M.Si (Kiri), Ketua Dekranasda Konawe, Titin Nurbaya Saranani (Kanan).Ditempat terpisah, Ketua DPRD Konawe, Ardin saat ditemui di ruangannya mengaku bangga dengan hasil karya yang dipamerkan oleh Dekranasda Konawe binaan Titin KSK.
Ardin bilang, hasil tenun motif daun sagu dan ulat sagu karya Dekranasda Konawe perlu diberikan dukungan dan apresiasi.
“Saya sebagai ketua DPR tentu bangga dan mendukung hasil karya anak daerah kita, selain memberikan esukasi ba moi generasi yang akan datang, tenun ini juga akan menjadi legacy atau warisan bahwa kearifan lokal kita bisa dituangkan dalam bentuk karya seni,” terang Ardin.
Lebih jauh, Ardin juga mengatakan bahwa karya seni Dekranasda ini perlu mendapatkan dukungan agar terus berkembang dengan motif lain.
“Kita akan terus mendorong agar kreativitas seni yang ada di Konawe terus berkembang,”tutupnya.
Laporan : Redaksi