Muarasultra.com, KONAWE – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi memimpin kegiatan ketahanan pangan tingkat SMA/SMK yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pertanian Pembangunan (SMKN PP) Wawotobi, Selasa (6/6/2023).
Kegiatan peningkatan Ketahanan pangan tersebut diisi dengan Penanaman Tanaman Hortikultura secara serentak yang dilakukan oleh 86 ribu pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Sultra secara zoom.
Sedangkan jumlah tanaman Hortikultura yang di tanam secara serentak sebanyak 317 ribu bibit berupa bibit Cabe, Tomat, dan Bawang.
Kegiatan itu pula mendapat perhatian dan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), sehingga MURI menetapkan, Sultra menjadi Provinsi yang melakukan penanaman tanaman hortikultura terbanyak yang dilakukan secara serentak.
Dalam sambutannya, Ali Mazi mengatakan, gerakan ketahanan pangan dapat membuka keterisoliran para pelajar. Dalam artian, siswa tidak melulu monoton menghabiskan waktu di sekolah hanya didalam ruang kelas belajar saja.
“Sekali-kali siswa hirup udara segar. Jangan hanya menatap papan tulis didalam kelas. Ini tradisi yang harus dihidupkan dan dibudayakan. Sebab, gerakan ini mendukung pemanfaatan lahan pekarangan sekolah,” ujar Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Sultra juga menjelaskan, komoditas yang sangat mempengaruhi inflasi yakni cabai, tomat dan bawang, sehingga tanaman yang telah ditanam secara massal itu, harus dijaga dengan baik sehingga dapat tumbuh subur.
“Jangan hari ini kita tanam, terus kita biarkan tumbuh sendiri. Jangankan tumbuhan, manusia saja kalau tidak sarapan setiap pagi pasti lemas. Jadi, harus disiram dan dipupuk agar tumbuh sesuai yang kita harapkan,” pinta Gubernur Ali Mazi.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Konawe, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ahmad Setiadi, S.IK sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sultra karena yang peduli dengan peningkatan tanaman pangan sehingga masuk rekor MURI.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut, dapat mengedukasi para pemuda pelajar untuk berkreasi dan berinovasi dengan memanfaatkan lahan, ketenagaan pendidik yang profesional.
“Kegiatan itu juga bisa menjadi solusi untuk mencapai ketangguhan di Wilayah Sultra,” ujar Ahmad Setiadi.
Masih kata Kapolres, apabila kegiatan tersebut bisa diterapkan oleh pelajar, maka akan memberikan dampak di bidang pendidikan sebagai salah satu langkah dalam mencegah inflasi pertumbuhan ekonomi.
“Dengan memanfaatkan pekarangan, akan membuat sempit waktu kosong bagi pelajar, karena dengan kekosongan waktu bisa saja dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berguna sehingga berakibat terganggunya Kamtibmas di wilayah tertentu,” pungkas Kapolres.
Perlu diketahui, turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, Ali Mochtar Ngabalin, perwakilan MURI Awan Rahargo, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang diwakili Asisten I Marjuni Ma’mir, serta pejabat teras lingkup pemerintah provinsi (pemprov) Sultra.
Laporan : Redaksi