PT OSS Utus HRD Terima Kunker DPRD Konawe, I Made Asmaya : Kami Merasa Tidak Dihargai

oleh -105 Dilihat
oleh
Duduk dari kiri ke kanan, Ketua Komisi I DPRD Konawe Dedi, Ketua DPRD Kabupaten Konawe, I Made Asmaya, Wakil Ketua DPRD Konawe Nasrullah Faisal.

Muarasultra.com, KONAWE – Kunjungan kerja Ketua dan Anggota DPRD Konawe ke kawasan industri di Morosi pada Rabu (12/3/2025) berujung pada perlakuan yang sangat berbeda dari dua perusahaan raksasa yang beroperasi di wilayah tersebut, yakni PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Saat berkunjung ke PT OSS, rombongan dewan dibuat kecewa. Tidak satu pun pimpinan perusahaan hadir untuk menemui mereka. Sebaliknya, saat bertamu ke PT VDNI, mereka disambut dengan hangat oleh seluruh jajaran manajemen perusahaan.

Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya, S.Pd, MM, mengungkapkan kekecewaannya atas sikap PT OSS yang terkesan mengabaikan kehadiran para wakil rakyat Konawe.

“Kami merasa tidak dihargai karena tidak ada satu pun pimpinan manajemen PT OSS yang menemui kami. Hanya HRD yang diutus. Ini tentu bukan sikap yang mencerminkan penghormatan terhadap lembaga DPRD. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membatalkan kunjungan dan akan menjadwalkan ulang,” tegas Made Asmaya.

Menurutnya, perbedaan sikap antara PT OSS dan PT VDNI sangat mencolok. Di PT OSS, kunjungan dewan terkesan diabaikan, sementara di PT VDNI, mereka mendapat sambutan hangat dari manajemen perusahaan.

“Kami mengapresiasi sambutan PT VDNI. Ini merupakan salah satu bentuk sinergi yang baik antara perusahaan dan pemerintah daerah dalam mengawal investasi di Kabupaten Konawe,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua II DPRD Konawe, Nasrullah Faizal, SH, juga menyoroti sikap manajemen PT VDNI yang jauh lebih terbuka dan kooperatif.

“Manajemen PT VDNI telah menerima kunjungan kerja DPRD dengan baik, menunjukkan bahwa mereka menghormati lembaga legislatif yang punya peran dalam memastikan investasi di Konawe berjalan dengan baik dan sesuai aturan,” ucap Nasrullah.

DPRD Konawe menegaskan bahwa investasi di daerah harus berjalan dengan prinsip transparansi, keterbukaan, dan saling menghormati antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Sikap PT OSS yang terkesan meremehkan kunjungan dewan tentu menjadi catatan serius yang akan dievaluasi ke depan.

Jika perusahaan yang beroperasi di Konawe ingin tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, maka sudah seharusnya mereka menunjukkan sikap kooperatif dan menghargai keberadaan pemerintah daerah. (rls)

Laporan : Febri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *