Warga Abuki Sentil Pekerjaan Drainase Dinas SDA dan Bina Marga Sultra : Empang dibawah Pohon Beringin, Rumah Warga Terendam Air

oleh -587 Dilihat
oleh
Ketgam : Rumah warga di desa Walay tergenang air akibat drainase dinas SDA dan Bina Marga Sultra tidak berfungsi maksimal.

Muarasultra.com, KONAWE – Sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara diguyur hujan sore tadi, Selasa (14/1/2025). Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat beberapa daerah terendam air bahkan mengalami banjir.

Salah satu wilayah yang terendam air hujan yakni desa Walay, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe.

Sejumlah rumah warga menjadi korban genangan air hujan setinggi 50 cm. Selain itu ditempat ini terdapat 3 buah pohon beringin raksasa yang sewaktu-waktu bisa saja rubuh menimpa rumah warga karena pembusukan akar akibat genangan air.

Salah satu yang menjadi pemicu besarnya genangan air ditempat itu adalah drainase atau saluran air yang dikerjakan oleh dinas SDA dan Bina Marga Sulawesi Tenggara tidak berfungsi maksimal.

Drainase sekitar 50 meter yang dikerjakan oleh kontraktor PT Elpatih Arsa Putra justru hanya menjadi empang di bawah pohon beringin karena tidak ada saluran pembuangan atau duiker.

Salah satu tokoh masyarakat desa Walay, Harun K saat dihubungi awak media ini menyebutkan sejak drainase ini dibuat oleh dinas SDA dan Bina Marga Sultra, sejumlah rumah warga di dusun 3 desa Walay selalu terendam air.

“Kemarin waktu mereka kerja jalan kami usulkan agar dibuat deker atau ada pipa saluran air yang ditanam supaya kalau hujan tidak tergenang air, tapi pihak penyedia jasa tidak ada respon,” ujar Harun.

Selanjutnya, kata dia kurang lebih terdapat puluhan rumah berada di sekitar pohon beringin. Usia pohon beringin ini diprediksi sudah ribuan tahun. Dikhawatirkan jika pohon ini terus digenangi air, akarnya bisa membusuk dan setiap saat bisa rubuh.

“Kita khawatir sekali pak, untung kalau kita tau dia mau rubuh bagaimana kalau malam tiba-tiba rubuh lalu ada korban, ini seharusnya jadi pertimbangan pak,” ungkapnya.

Senada dengan ini, salah satu anggota BPD desa Walay, Thomas juga berharap agar dinas SDA dan Bina Marga Sultra segera merespon persoalan ini.

“Kami minta dinas terkait untuk segera berbuat, kami bersyukur ada pekerjaan drainase di desa Walay, tapi kalau hanya jadi empang airnya meluber kerumah warga apalah artinya,” timpalnya.

Hingga berita ini terbit, pihak dinas SDA dan Bina Marga Sultra belum bisa dihubungi.

Laporan : Febri Nurhuda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *