Muarasultra.com, KONAWE – Sekertaris umum (Sekum) HMI Cabang Konawe Ripaldi, mengimbau seluruh masyarakat, tim dan relawan untuk tidak melakukan kampanye hitam (Black Kampanye) pada tahapan pilkada Tahun 2024 Ini.
Kata dia pilkada seharusnya menjadi momentum bagi paran calon kepala daerah untuk menawarkan program dan konsep pembangunan masyarakat dalam rangka memajukan daerah baik sektor Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan tentunya dapat mensejahterakan rakyat kedepannya
“Kita ketahui bersama bahwasanya kontestasi pemilihan kepala daerah baik gubernur, walikota dan bupati di laksanakan secara serentak pada tanggal 27 November 2024 Se-Indonesia terkhusus wilayah Sulawesi tenggara,dalam menghadapi pilkada ini tentunya menjadi momentum bagi masyarakat untuk kembali menentukan pilihannya dalam memilih kepala daerah yang dapat memajukan daerah baik sektor Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan tentunya dapat mensejahterakan rakyat kedepannya,” ujar Ripaldi.
Ripaldi menyampaikan dalam pemilihan yang akan berlangsung pada bulan November ini tentunya tim dan relawan pendukung calon kandidat kepala daerah akan saling mensosialisasikan calonya untuk menaikan elektabilitas calon yang melalui media sosial dan juga kegiatan-kegiatan sosial masyarakat lainya, namun tak jarang juga kita jumpai tim, relawan ataupun masyarakat yang kemudian masih melakukan sosialisasi dengan cara menjelek-jelekkan kandidat lain.
“Menyebar berita bohong(hoax), money politik (politik uang) dan lain sebagainya nah (black kampanye) ini lah yang seharusnya di cegah agar konstalasi politik dalam momentum pilkada ini dapat berlangsung dengan damai,” terangnya.
Ripaldi selaku sekertaris umum HMI cabang Konawe berpesan agar warga Konawe arif dan bijak melihat dinamika Pilkada. Peran serta semua pihak dalam mengawal demokrasi ini berjalan aman dan damai sangat dibutuhkan agar demokrasi di Indonesia khususnya di Kabupaten Konawe dapat menghasilkan pemimpin berkualitas yang menjadi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Konawe.
“Mari kita awasi pilkada ini agar tetap kondusif dan juga berjalan dengan lancar, jadilah pemilih cerdas dengan tidak melakukan (black kampanye) dan tidak termakan isu hoax yang nantinya dapat memicu perselisihan dalam ber masyarakat. Demokrasi itu sistem yang kekuasaan dari rakyat dan untuk rakyat, jika mengharapkan pemimpin yang baik dan bijaksana maka marilah kita mulai dari diri kita untuk menjadi pemilih yang santun dan cerdas dalam menentukan pilihan karena yang menentukan berkembang dan majunya SDA maupun SDM di daerah ialah masyarakat itu sendiri dalam menentukan sikap politiknya untuk memilih pemimpin,” tutupnya.
Laporan : Redaksi