Panitia STQH Sultra Jadi Sorotan Gegara Maskot Hewan Pegang Kitab Suci

oleh -418 Dilihat
oleh

Muarasultra.com, KENDARI – Acara STQH Nasional XXVIII tahun 2025 akan segera di laksanakan pada tanggal 9 – 19 Oktober 2025.

Acara ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi tetapi juga merupakan wujud dari komitmen pemerintah demi menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kitab suci, sekaligus membentuk pribadi yang berakhlak mulia .

Ketua Koalisi Pemuda (KOP) Sultra mengatakan pihaknya sangat menyayangka event tersebut mesti dicederai oleh panitia yang membuat maskot berbentuk hewan dan memegang kitab suci Al-Quran.

“Saya sangat menyayangkan dengan kejadian ini,” ujarnya, Selasa 6 Oktober 2025.

Menurut dia, semestinya kegiatan yang bernuansa keagamaan ini tidak dicederai dengan hal-hal yang bisa menimbulkan gejolak ditengah masyarakat terkhusus bagi umat islam.

“Maskot yang saat ini di jadikan simbol kegiatan STQH Nasional memang harus diapresiasi karena membawa simbol identitas masyarakat Sulawesi Tenggara tetapi sangat di sayangkan jika maskot itu berbentuk hewan yang sedang memegang Kitab Suci Al-Quran, kenapa tidak bergambar orang yang memakai pakaian adat saja,” ungkapnya.

“Kita sebagai Umat Islam harus memposisikan Al Qur’an itu pada tempatnya,” tegasnya.

Lanjutnya Al – Quran itu di turunkan sebagai petunjuk bagi Umat Manusia, Jadi semestinya Panitia acara STQH Nasional tidak boleh membuat Maskot yang berbentuk hewan yang sedang memegang Kitab Suci Al-Quran dalam acara Keagamaan seperti ini sebab hal ini bisa mencederai hati umat islam.

Oleh karena itu, Salianto yang juga Generasi Pencinta Al Qur-an berharap agar Maskot ini bisa segera di ganti dengan gambar Manusia sebagai wujud kecintaan kita kepada Kitab Suci Al Quran sebelum menimbulkan gejolak besar di tengah masyarakat terkhusus bagi Umat Islam.

“Saya sangat mengutuk keras Pihak Panitia yang menggunakan Maskot Hewan memegang Al-Quran,” pungkasnya.

Sementara itu hingga berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari pihak panitia STQH XXXVIII.*

Laporan : Redaksi

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *