Soal Lomba Desa, KYP : Tampilkan yang Terbaik tapi jangan Utang Kiri Kanan

oleh -279 Dilihat
oleh
Penyerahan Piagam Penghargaan kepada peserta lomba Desa/kelurahan tingkat Kabupaten Konawe dari Kadis DPMD Konawe Keny Yuga Permana (Tengah) kepada Lurah Inolobunggadue.

Muarasultra.com, KONAWE – Rombongan Tim penilai Lomba Desa dan Kelurahan Kabupaten Konawe mengunjungi Kelurahan Inolobunggadue, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (15/5/2023).

Kunjungan itu dalam rangka evaluasi tata kelola pemerintahan yang baik dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan sosial desa/kelurahan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Konawe, Keni Yuga Permana (KYP) mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program nasional pemberdayaan masyarakat yang tertuang dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015.

Kegiatan perlombaan desa dan kelurahan, yang merupakan kegiatan evaluasi terhadap inplementasi perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kecamatan bersama masyarakat desa dan kelurahan.

Foto bersama tim penilai Lomba Desa dan Kelurahan tingkat kabupaten Konawe bersama unsur Muspika Unaaha.

“Dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan keberhasilan pembangunan di desa/kelurahan, sebagai upaya penguatan kelembagaan, peningkatan partisipasi dan motivasi swadaya gotong royong masyarakat di desa dan kelurahan,” katanya.

Dalam pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tingkat Kabupaten Konawe tahun ini ada tiga indikator penilaian dalam lomba ini yaitu bidang pelayanan, kemasyarakatan dan kelengkapan administrasi pemerintahan.

“Desa dan kelurahan yang mendapatkan nilai tertinggi akan mewakili kabupaten Konawe di tingkat Provinsi,” jelasnya.

Mantan Camat Pondidaha inipun mengingatkan agar peserta lomba desa atau kelurahan tidak melaksakan keadaan yang pada akhirnya akan memberatkan kepala desa ataupun lurah itu sendiri.

“Tampilkan yang terbaik tapi jangan memaksakan, apalagi harus mengutang kiri kanan, jangan sampai selesai lomba kepala desa dan lurah tidak bisa tidur gara pikirkan utang,” tandas Keny.

Laporan : Febri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *