Komite Wasit Asprov PSSI Sultra Buka Suara Terkait Pemilihan Wasit Final Sepak Bola Porprov 2022

oleh -94 Dilihat
oleh

Muarasultra.com, Butur – Pertandingan final sepak bola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mempertemukan PS Konawe melawan PS Kota Kendari di lapangan sepak bola Banabungi Pasarwajo, Kabupaten Buton berhasil dimenangkan oleh PS Kota Kendari dengan skor 3-0 setelah PS Konawe memilih meninggalkan lapangan pertandingan atau Walk Out (WO).

PS Konawe memilih meninggalkan lapangan karena wasit yang memimpin pertandingan final diduga tidak netral dalam memimpin pertandingan dan berpihak kepada PS Kota Kendari.

Hal itu disampaikan oleh Pelatih PS Konawe Martinus, menurutnya wasit yang memimpin pertandingan adalah wasit yang pernah bermasalah hingga berproses hukum saat menjadi asisten wasit pada Porprov di Kabupaten Konawe Selatan.

“Wasit ini memiliki rekam jejak yang kurang bagus. Seharusnya Asprov PSSI Sultra sebagai pelaksana teknis pertandingan melihat itu dan tidak memaksakan mereka yang memimpin laga final ini,” ujar Coach Thinus.

Lebih lanjut Coach Thinus menerangkan bahwa alasan menarik pemain dari pertandingan sudah dipertimbangkan dengan matang dan diputuskan bersama dengan Ketua Askab PSSI Konawe dan manajerial. Salah satu alasan yang mendasar adalah menghindari gesekan antar pemain.

Menanggapi hal tersebut Ketua komite wasit Asprov PSSI Sulawesi Tenggara (Sultra) Asmada menjelaskan bahwa penunjukan wasit dalam pertandingan final porprov pihaknya berkordinasi bersama Inspektur wasit (IW) dan Pengawas Pertandingan (PP) Asprov PSSI Sultra.

“Kami sudah merekomendasikan beberapa wasit C1 Nasional dan C2 daerah seperti Taqwa dan teman-teman wasit dari Askab PSSI Kolaka tetapi IW dan PP meminta agar wasit yang diturunkan harus wasit C1 Nasional yang pernah memimpin liga 1 nasional,” jelasnya.

Asmada mengatakan dari rekomendasi yang diberikan Komite wasit Asprov PSSI Sultra tidak ada yang memenuhi standar IW dan PP kecuali wasit yang diturunkan kemarin Sumarno dengan lisensi C1 nasional dan telah memimpin liga 1 nasional.

“Hanya Sumarno wasit C1 nasional yang pernah memimpin liga 1 nasional,” ujarnya.

Asmada yang juga merupakan salah satu guru di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Konawe mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah mengintervensi ataupun melakukan design terhadap keputusan wasit, karena menurutnya wasit yang memimpin pertandingan tentu akan mempertaruhkan kredibilitas lisensinya dalam memimpin pertandingan.

“Setiap wasit yang memimpin pertandingan apapun tentu menjaga kredibilitasnya, jika ada keputusan wasit yang tidak sesuai menejer tim bisa mengajukan keberatan ke pengawas pertandingan (PP). Kemarin kami telah berupaya melakukan mediasi agar PS Konawe tidak meninggalkan pertandingan, bahkan para pemain PS Konawe juga telah menerima untuk melanjutkan pertandingan karena waktu baru berjalan 7 menit, tetapi pelatih dan official PS Konawe tetap pada pendirian mereka untuk berhenti bertanding,” tandasnya.

Laporan : Bara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *