MuaraSultra.com, Unaaha – Aksi demonstrasi Mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki) di halaman kantor Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Konawe menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nyaris berlangsung ricuh, Sabtu (10/9/22).
Masa aksi yang meminta masuk ke dalam gedung DPRD kabupaten Konawe mendapat pengawalan ketat dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian resor (Polres) Konawe.
Tak terima dihalang-halangi masa aksi memaksa masuk kedalam Gedung DPRD Konawe sehingga aksi dorong antara Mahasiswa dan pihak berwajib pun tak terhindarkan.
Salah satu perwakilan masa aksi Ulfa mengungkapkan bahwa pihaknya hanya ingin berdialog dengan Pimpinan DPRD Konawe terkait aspirasi dan beberapa persoalan yang perlu mendapatkan perhatian dari legislator yang ada di kabupaten Konawe.
” Aksi kami hari ini bukanlah aksi anarkis, kami hanya ingin berdialog secara langsung dengan pimpinan DPRD kabupaten Konawe yang terhormat,” jelas Ulfa.
Tetapi setelah berjam-jam menunggu sambil berorasi, tak satupun anggota DPRD Konawe yang hadir menemui masa aksi. Hal ini menambah rasa kekecewaan masa aksi.
“Kami sengaja menggelar aksi dihari libur, agar DPRD kabupaten Konawe tau pemberitaan masyarakat yang harus terus bekerja, agar mereka juga merasakan kesulitan masyarakat yang tidak memiliki waktu libur untuk bertahan hidup,” tegas Ketua BEM Unilaki tersebut.
Pantauan media dilokasi demonstrasi beberapa kali Mahasiswa mencoba mendobrak pagar hidup Satpol PP untuk masuk kedalam gedung DPRD tetapi selalu gagal.
Pihak Kepolisian menghimbau Masa aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkis atau pengrusakan, karena jika hal itu terjadi maka kordinator demonstrasi harus bertanggung jawab dan hal tersebut tidak dibenarkan.
Laporan : Redaksi